Sensor dan Transducer
Definisi
sensor adalah Sensor adalah
peralatan yang digunakan untuk merubah suatu besaran fisik menjadi besaran
listrik sehingga dapat dianalisa dengan rangkaian listrik tertentu. Sensor
biasa digunakan untuk mengukur magnitude sesuatu. Sensor merupakan jenis
transducer yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis, magnetis, panas,
sinar dan kimia menjadi tegangan / arus listrik. Sensor dikategorikan melalui
pengukur dan memegang peranan penting dalam pengendalian proses pabrikasi
modern. Sensor memberikan ekivalen mata, pendengaran, hidung, lidah untuk
menjadi otak mikroprosesor dari system otomatisasi industri. gambar
sensor:
Gambar diatas adalah gambar Sensor cahaya / yang biasa
disebut dengan LDR, gambar diataas menujukkan bahwa sensor masih membutuhkan
komponen lain untuk menghasilkan tegangan.
Ø Transducer adalah alat yang biasa pada
elektonika, kelistrikan, mekanik elektronik, elektromagnetik, digunakan
mengubah energi dari satu energi ke bentuk energi yang lain untuk berbagai
pengukuran atau transfer informasi contohnya seperti gambar berikut:
LM35 merupakan sebuah transducer temperatur, pada gambar
diatas menjelaskan bahwa transducer tidak membutuhkan komponen lain untuk
menghasilkan tegangan jadi dapat disimpulkan bahwa sensor masih membutuhkan
komponen lain untuk mengeluarkan sinyal tegangan tetapi transducer tidak
membutuhkan komponen yang laen untuk mengeluarkan sinyal tersebut.
Persyaratan Umum Sensor dan
Transducer
A. Linearitas
B. Sensitivitas
C. Tanggapan Waktu
A. Linearitas
Ada banyak sensor yang menghasilkan sinyal keluaran yang berubah secara
kontinyu sebagai tanggapan terhadap masukan yang berubah secara kontinyu.
Sebagai contoh, sebuah sensor panas dapat menghasilkan tegangan sesuai dengan
panas yang dirasakannya.
B. Sensitivitas
Ø Sensitivitas akan menunjukan seberapa jauh kepekaan
sensor terhadap kuantitas yang diukur
Ø Sensitivitas sering juga dinyatakan dengan bilangan yang
menunjukan “perubahan keluaran dibandingkan unit perubahan masukan”
C. Tanggapan Waktu
Tanggapan waktu pada sensor menunjukan seberapa cepat tanggapannya terhadap perubahan
masukan. Sebagai contoh, instrumen dengan tanggapan frekuensi yang jelek adalah
sebuah termometer merkuri. Masukannya adalah temperatur dan keluarannya adalah
posisi merkuri.
Jenis Sensor dan Transducer
Ø Internal Sensor
Internal sensor adalah sensor yang dipasang di dalam bodi robot. Sensor
internal diperlukan untuk mengamati posisi, kecepatan, dan akselerasi berbagai
sambungan mekanik pada robot,
Ø External Sensor
External sensor adalah sensor yang dipasang diluar bodi robot. Sensor eksternal
diperlukan karena dua macam alasan yaitu:
1) Untuk keamanan
2) Untuk penuntun
Klasifikasi Sensor Berdasarkan fungsi dan
penggunaannya, sensor dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu :
A. Sensor Thermal (panas)
B. Sensor Mekanis
C. Sensor Optik (cahaya)
A. Sensor Thermal
Sensor thermal adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi gejala perubahan
panas/temperature/suhu pada suatu dimensi benda atau dimensi ruang tertentu.
Contohnya; bimetal, termistor, termokopel, RTD, photo transistor, photo dioda,
photo multiplier, photovoltaik, infrared pyrometer, hygrometer, dsb.
Bimetal
Bimetal adalah sensor temperatur yang sangat populer digunakan karena
kesederhanaan yang dimilikinya. Bimetal biasa dijumpai pada alat setrika
listrik dan lampu kelap-kelip (dimmer). Bimetal adalah sensor suhu yang terbuat
dari dua buah lempengan logam yang berbeda koefisien muainya (α) yang direkatkan menjadi satu.
Termistor
Termistor adalah alat semikonduktor yang berkelakuan
sebagai tahanan dengan koefisien tahanan temperatur yang tinggi, yang biasanya
negatif. Umumnya tahanan termistor pada temperatur ruang dapat berkurang 6%
untuk setiap kenaikan temperatur sebesar 1oC. Kepekaan yang tinggi terhadap
perubahan temperatur ini membuat termistor sangat sesuai untuk pengukuran,
pengontrolan dan kompensasi temperatur secara presisi.
RTD
RTD adalah salah satu dari beberapa jenis sensor suhu yang sering
digunakan. RTD dibuat dari bahan kawat tahan korosi, kawat tersebut dililitkan
pada bahan keramik isolator. Bahan tersebut antara lain; platina, emas, perak,
nikel dan tembaga, dan yang terbaik adalah bahan platina karena dapat digunakan
menyensor suhu sampai 1500o C. Tembaga dapat digunakan untuk sensor suhu yang
lebih rendah dan lebih murah, tetapi tembaga mudah terserang korosi.
Termokopel
Termokopel adalah sensor suhu yang banyak digunakan untuk mengubah perbedaan
suhu dalam benda menjadi perubahan tegangan listrik (voltase). Termokopel yang
sederhana dapat dipasang, dan memiliki jenis konektor standar yang sama, serta
dapat mengukur temperatur dalam jangkauan suhu yang cukup besar dengan batas
kesalahan pengukuran kurang dari 1 °C.
Contoh Penggunaan Termokopel yang umum antara lain :
1. Industri besi dan baja
2. Pengaman pada alat-alat pemanas
3. Untuk termopile sensor radiasi
3. Pembangkit listrik tenaga panas
radioisotop, salah satu aplikasi termopile.
Photo Dioda
Photo Dioda adalah jenis dioda yang berfungsi mendektesi cahaya. Berbeda dengan
dioda biasa, komponen elektronika ini akan mengubah menjadi arus listrik.
Cahaya yang dapat dideteksi oleh dioda peka cahaya ini mulai dari cahaya
inframerah, cahaya tampak, ultra ungu sampai dengan sinar-X. Aplikasi dioda
peka cahaya mulai dari penghitung kendaraan di jalan umum secara otomatis,
pengukur cahaya pada kamera serta beberapa peralatan dibidang medis
Hygrometer
Higrometer adalah sejenis alat untuk mengukur tingkat kelembapan pada suatu
tempat. Biasanya alat ini ditempatkan di dalam bekas (container) penyimpanan
barang yang memerlukan tahap kelembapan yang terjaga seperti dry box
penyimpanan kamera. Kelembapan yang rendah akan mencegah pertumbuhan jamur yang
menjadi musuh pada peralatan tersebut.
Higrometer juga banyak dipakai di ruangan pengukuran dan instrumentasi untuk
menjaga kelembapan udara yang berpengaruh terhadap keakuratan alat-alat
pengukuran.
Pengaplikasian Hygrometer
Selain rumah kaca dan ruang industri, higrometer juga digunakan dalam beberapa
sauna , humidors dan museum. Dalam pengaturan perumahan, higrometer digunakan
untuk membantu mengendalikan kelembaban
Photo Multiplier
Photo multiplier ini berfungsi untuk mengubah percikan cahaya tersebut menjadi
berkas elektron, sehingga dapat diolah lebih lanjut sebagai pulsa / arus
listrik.
Photovoltaik
Photovoltaik (PV) adalah sektor teknologi dan penelitian yang berhubungan
dengan aplikasi panel surya untuk energi dengan mengubah sinar matahari menjadi
listrik.
Kegunaan Photovoltaik
Listrik untuk penerangan rumah tangga
Jasa energi untuk fasilitas umum: pompa air irigasi/minum, penjernihan air,
rumah peribadatan, telepon umum atau pedesaan, televisi umum, penerangan jalan
dan lainnya
Listrik perdesaan dan pemasok energi bagi kegiatan produktif masyarakat, misal
dengan sistem teknologi PLT Hibrida
Catudaya pada sarana telekomunikasi, misal: BTS, TVRO, dan stasiun pancar
ulang.
Infrared Pyrometer
Berfungsi Untuk mengukur suhu menggunakan radiasi hitam (biasanya infra merah)
yang dipancarkan dari objek. Kadang-kadang disebut termometer laser jika laser
digunakan untuk membantu tujuan termometer, atau termometer non-kontak untuk
menggambarkan kemampuan perangkat untuk mengukur suhu dari jarak jauh. Dengan
mengetahui jumlah energi infra merah yang dipancarkan oleh objek.
B. Sensor Mekanis
Sensor mekanis adalah sensor yang mendeteksi perubahan gerak mekanis, seperti
perpindahan atau pergeseran atau posisi, gerak lurus dan melingkar, tekanan,
aliran, level dsb.
Contoh; strain gage, linear variable deferential transformer (LVDT), proximity,
potensiometer, load cell, bourdon tube, dsb.
Jenis – Jenis Sensor Mekanis
Sensor Posisi
Sensor Kecepatan (Motion Sensor)
Sensor Tekanan
Sensor Aliran Fluida
Sensor Level
Sensor Posisi
Pengukuran posisi dapat dilakukan dengan cara analog dan digital. Untuk
pergeseran yang tidak terlalu jauh pengukuran dapat dilakukan menggunakan
cara-cara analog, sedangkan untuk jarak pergeseran yang lebih panjang lebih
baik digunakan cara digital.
Hasil sensor posisi atau perpindahan dapat digunakan untuk mengukur perpindahan
linier atau angular. Teknis perlakuan sensor dapat dilakukan dengan cara
terhubung langsung ( kontak ) dan tidak terhubung langsung ( tanpa kontak ).
Sensor Kecepatan (Motion Sensor)
Pengukuran kecepatan dapat dilakukan dengan cara analog dan cara digital.
Secara umum pengukuran kecepatan terbagi dua cara yaitu: cara angular dan cara
translasi. Untuk mengukur kecepatan translasi dapat diturunkan dari cara
pengukuran angular. Yang dimaksud dengan pengukuran angular adalah pengukuran
kecepatan rotasi (berputar), sedangkan pengukuran kecepatan translasi adalah
kecepatan gerak lurus beraturan dan kecepatan gerak lurus tidak beraturan.
Sensor Aliran Fluida
Dalam pengukuran fluida perlu ditentukan besaran dan vektor kecepatan aliran
pada suatu titik dalam fluida dan bagaimana fluida tersebut berubah dari titik
ke titik.
Pengukuran atau penyensoran aliran fluida dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Pengukuran Kuantitas
2. Pengukuran Laju Aliran
3. Pengukuran Metoda Diferensial Tekanan
Sensor Level
Pengukuran level dapat dilakukan dengan bermacam cara antara lain dengan:
pelampung atau displacer, gelombang udara, resistansi, kapasitif, ultra sonic,
optic, thermal, tekanan, sensor permukaan dan radiasi. Pemilihan sensor yang
tepat tergantung pada situasi dan kondisi sistem yang akan di sensor.
C Sensor Optic (cahaya)
Sensor optic atau cahaya adalah sensor yang mendeteksi perubahan cahaya dari
sumber cahaya, pantulan cahaya ataupun bias cahaya yang mengernai benda atau
ruangan.
Contoh; photo cell, photo transistor, photo diode, photo voltaic, photo
multiplier, pyrometer optic, dsb.
Waktu respons lambat hingga 10ms
Sensitivitas dan stabilitas tidak sebaik dioda foto
Photo Transistor
Sama halnya dioda foto, maka transistor foto juga dapat dibuat sebagai sensor
cahaya. Teknis yang baik adalah dengan menggabungkan dioda foto dengan
transistor foto dalam satu rangkain.
Karakteristik transistor foto yaitu hubungan arus, tegangan dan intensitas foto
Kombinasi dioda foto dan transistor dalam satu chip
Transistor sebagai penguat arus
Linieritas dan respons frekuensi tidak sebaik dioda foto
Gambar Karakteristik Photo Transistor
Pyrometer Optis dan Detektor Radiasi Thermal
Salah satu sensor radiasi elektro magnetik: flowmeter
Radiasi dikumpulkan dengan lensa untuk diserap pada bahan penyerap radiasi
Energi yang terserap menyebabkan pemanasan pada bahan yang kemudian diukur
temperaturnya menggunakan thermistor, termokopel dsb
Sensitivitas dan respons waktu buruk, akurasi baik karena mudah dikalibrasi
(dengan pembanding panas standar dari resistor)
Lensa dapat digantikan dengan cermin
Detektor sejenis: film pyroelektrik
Dari bahan sejenis piezoelektrik yang menghasilkan tegangan akibat pemanasan
Hanya ber-respons pada perubahan bukan DC
Pirometer optik dapat diguanakanuntuk mengukur atau mendeteksi totalradiation
dan monochromatic radiation.
Klasifikasi Transducer
A. Self Generating Transducer (Transducer Pembangkit Sendiri)
B. External Power Transducer (Transducer Daya Dari Luar)
A. Self Generating Transducer
Self Generating Transducer adalah transducer yang hanya memerlukan satu sumber
energi.
Contoh: piezo electric, termocouple, photovoltatic, termistor, dsb.
B. External Power Transducer
External power transduser adalah transduser yang memerlukan sejumlah energi
dari luar untuk menghasilkan suatu keluaran.
Contoh: RTD (resistance thermal detector), Starin gauge, LVDT (linier variable
differential transformer), Potensiometer, NTC, dsb
Strain Gage
Strain-gage adalah salah satu elemen yang mengubah pergeseran mekanis yang
diberikan dalam hal ini adalah tekanan menjadi tahanan. Strain-gage merupakan
sebuah alat berbentuk lembaran tipis yang dapat disatukan ke berbagai bahan
guna mengukur regangan yang diberikan
kepadanya.
Strain-gage bentuk terikat (bonded strain-gage)
Strain-gage tanpa ikatan (unbonded strain-gage)
Strain Gage Bentuk Terikat (Bonded Strain Gage)
Bentuk strain-gage terikat terdiri dari jenis kawat-metal, foil atau
semikonduktor yang terikat pada permukaan regangan atau pada lapisan tipis
terisolasi. Ketika permukaan tersentuh, regangan dikirimkan ke jaringan
material melalui bahan perekat. Perubahan tahanan listrik dari jaringan
menunjukkan indikasi dari regangan.
Strain Gage Tanpa Ikatan (Unbonded Strain Gage)
Strain-gage ini terdiri dari sebuah kerangka diam dan sebuah jangkar yang
ditopang pada pertengahan kerangka. Jangkar hanya dapat bergerak dalam satu
arah. Gerakannya dalam arah tersebut dibatasi oleh empat filamen kawat sensitif
regangan, dililitkan antara isolator-isolator kaku yang terpasang pada kerangka
dan pada jangkar.
Linier Variabel Deferential Transformer
(LVDT)
Linier Variabel Deferential Transformer (LVDT) adalah jenis listrik
transformator yang digunakan untuk mengukur perpindahan linier. transformator
memiliki tiga solenoidal ditempatkan gulungan end-to-end sekitar tabung. Pusat
kumparan utama, dan dua kumparan terluar adalah sekunder. Sebuah inti
feromagnetik silinder, melekat pada objek yang posisinya akan diukur, slide
sepanjang sumbu tabung.
Potensiometer
Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang
membentuk pembagi tegangan dapat disetel. Jika hanya dua terminal yang
digunakan (salah satu terminal tetap dan terminal geser), potensiometer
berperan sebagai resistor variabel atau Rheostat. Potensiometer biasanya
digunakan untuk mengendalikan peranti elektronik seperti pengendali suara pada
penguat. Potensiometer yang dioperasikan oleh suatu mekanisme dapat digunakan
sebagai transduser, misalnya sebagai sensor joystick.
Jenis – Jenis Potensiometer
1. Potensiometer karbon adalah potensiometer yang terbuat dari bahan karbon
harganya cukup murah akan tetapi kepressian potensiometer ini sangat rendah
biasanya harga resistansi akan sangat mudah berubah akibat pergeseran kontak.
2. Potensiometer gulungan kawat (wire wound) adalah potensiometer yang
menggunakan gulungan kawat nikelin yang sangat kecil ukuran penampangnya.
Ketelitian dari potensiometer jenis ini tergantung dari ukuran kawat yang
digunakan serta kerapihan penggulungannya.
3. Metal film adalah potensiometer yang menggunakan bahan metal yang dilapiskan
ke bahan isolator
Keuntungan Penggunaan Potensiometer
Pengontrolan posisi cukup praktis
Hanya membutuhkan satu tegangan eksitasi
Biasanya tidak membutuhkan pengolah sinyal yang rumit
Load Cell
Cara kerja mirip dengan sensor tekanan yaitu mengubah gaya menjadi perpindahan
Menggunakan rangkaian jembatan untuk pembacaan, kalibrasi dan kompensasi
temperatur
Alternatif lain menggunakan kristal piezoelektrik untuk mengukur perubahan gaya
Konfigurasi Load Cell
Tacho Generator
Tacho generator adalah sebuah generator kecil yang membangkitkan tegangan DC
ataupun tegangan AC. Dari segi eksitasi tacho generator dapat dibangkitkan
dengan eksitasi dari luar atau imbas elektromagnit dari magnit permanent.
Tacho Generator DC
Tacho generator DC dapat membangkitkan tegangan DC yang langsung dapat
menghasilkan informasi kecepatan, sensitivitas tacho generator DC cukup baik
terutama pada daerah kecepatan tinggi. Tacho generator DC yang bermutu tinggi
memiliki kutub-kutub magnit yang banyak sehingga dapat menghasilkan tegangan DC
dengan riak gelombang yang berfrekuensi tinggi sehingga mudah diratakan.
Tacho Generator AC
Tacho generator AC berupa generator singkron, magnet permanent diletakkan
dibagian tengah yang berfungsi sebagai rotor. Sedangkan statornya berbentuk
kumparan besi lunak. Ketika rotor berputar dihasilkan tegangan induksi di bagian
statornya. Kelebihan utama dari tacho generator AC adalah relatif tahan
terhadap korosi dan debu, sedangkan kelemahannya adalah tidak memberikan
informasi arah gerak.
Rotameter
Rotameter terdiri dari tabung vertikal dengan lubang gerak di mana kedudukan
pelampung dianggap vertical sesuai dengan laju aliran melalui tabung. Untuk
laju aliran yang diketahui, pelampung tetap stasioner karena gaya vertical dari
tekanan diferensial, gravitasi, kekentalan, dan gaya-apung akan berimbang. Jadi
kemampuan menyeimbangkan diri dari pelampung yang digantung dengan kawat dan
tergantung pada luas dapat ditentukan. Gaya kebawah (gravitasi dikurangi gaya
apung) adalah konstan dan demikian pula gaya keatas (penurunan tekanan
dikalikan luas pelampung) juga harus konstan.
Flow Nozzle
Tipe Flow Nozzle menggunakan sebuah corong yang diletakkan diantara sambungan
pipa sensor tekanan P1 dibagian inlet dan P2 dibagian outlet. Tekanan P2 lebih
kecil dibandingkan P1. Sensor jenis ini memiliki keunggulan dibanding venture
dan orifice plate yaitu:
Masih dapat melewatkan padatan
Kapasitas aliran cukup besar
Mudah dalam pemasangan
Tahan terhadap gesekan fluida
Beda tekanan yang diperoleh lebih besar daripada pipa venturi
Hasil beda tekanan cukup baik karena aliran masih laminar
Tabel berikut
menyajikan prinsip kerja serta pemakaian transduser berdasarkan sifat
kelistrikannya.
Tabel 1. Kelompok
Transduser
Parameter
listrik dan kelas transduser
|
Prinsip kerja
dan sifat alat
|
Pemakaian alat
|
Transduser Pasif
|
||
Potensiometer
|
Perubahan nilai
tahanan karena posisi kontak bergeser
|
Tekanan,
pergeseran/posisi
|
Strain gage
|
Perubahan nilai
tahanan akibat perubahan panjang kawat oleh tekanan dari luar
|
Gaya, torsi,
posisi
|
Transformator
selisih (LVDT)
|
Tegangan selisih
dua kumparan primer akibat pergeseran inti trafo
|
Tekanan, gaya,
pergeseran
|
Gage arus pusar
|
Perubahan
induktansi kumparan akibat perubahan jarak plat
|
Pergeseran,
ketebalan
|
Transduser Aktif
|
||
Sel fotoemisif
|
Emisi elektron
akibat radiasi yang masuk pada permukaan fotemisif
|
Cahaya dan
radiasi
|
Photomultiplier
|
Emisi elektron
sekunder akibat radiasi yang masuk ke katoda sensitif cahaya
|
Cahaya, radiasi
dan relay sensitif cahaya
|
Termokopel
|
Pembangkitan ggl
pada titik sambung dua logam yang berbeda akibat dipanasi
|
Temperatur,
aliran panas, radiasi
|
Generator
kumparan putar (tachogenerator)
|
Perputaran
sebuah kumparan di dalam medan magnit yang membangkitkan tegangan
|
Kecepatan,
getaran
|
Piezoelektrik
|
Pembangkitan ggl
bahan kristal piezo akibat gaya dari luar
|
Suara, getaran,
percepatan, tekanan
|
Sel foto
tegangan
|
Terbangkitnya
tegangan pada sel foto akibat rangsangan energi dari luar
|
Cahaya matahari
|
Termometer
tahanan (RTD)
|
Perubahan nilai
tahanan kawat akibat perubahan temperatur
|
Temperatur,
panas
|
Hygrometer
tahanan
|
Tahanan sebuah
strip konduktif berubah terhadap kandungan uap air
|
Kelembaban
relatif
|
Termistor (NTC)
|
Penurunan nilai
tahanan logam akibat kenaikan temperatur
|
Temperatur
|
Mikropon
kapasitor
|
Tekanan suara
mengubah nilai kapasitansi dua buah plat
|
Suara,
musik,derau
|
Pengukuran
reluktansi
|
Reluktansi
rangkaian magnetik diubah dengan mengubah posisi inti besi sebuah kumparan
|
Tekanan,
pergeseran, getaran, posisi
|